MakanKemana.com – Review Kuliner, Wisata Makan, & Rekomendasi Tempat Makan Terbaik

“Bingung Mau Makan di Mana? Cek Dulu di MakanKemana.com!”

MakanKemana.com – Review Kuliner, Wisata Makan, & Rekomendasi Tempat Makan Terbaik

“Bingung Mau Makan di Mana? Cek Dulu di MakanKemana.com!”

Kuliner Tradisional Bugis di Makassar

Kuliner Tradisional Bugis di Makassar

Kuliner Tradisional Bugis di Makassar – Makassar tidak hanya menjadi ibu kota Sulawesi Selatan, tapi juga rumah dari warisan kuliner Bugis yang kaya akan rasa, tradisi, dan nilai budaya. Kuliner tradisional Bugis terkenal dengan perpaduan bumbu kuat, bahan segar, serta teknik memasak khas yang diwariskan turun-temurun. Di balik tiap suapan, ada cerita tentang identitas, sejarah, dan kearifan lokal. Berikut ini adalah deretan makanan tradisional Bugis di Makassar yang wajib kamu cicipi.

Kuliner Tradisional Bugis di Makassar

Kuliner Tradisional Bugis di Makassar
Kuliner Tradisional Bugis di Makassar

1. Coto Makassar

Bahan utama: Daging sapi atau jeroan, kuah kaldu kacang
Disajikan dengan: Burasa atau ketupat
Ciri khas: Kuahnya kental, gurih, dan harum rempah

Hidangan ini adalah ikon kuliner Sulawesi Selatan. Coto bukan sekadar sup daging, tapi simbol perjamuan dan keramahan Bugis-Makassar. Bisa ditemukan di berbagai sudut kota, salah satunya Coto Nusantara yang legendaris.


2. Pallubasa

Bahan utama: Daging sapi dan jeroan, santan, dan kelapa parut sangrai
Tekstur: Lebih creamy dibanding Coto
Pelengkap: Nasi dan telur mentah (opsional)

Pallubasa dikenal dengan kuahnya yang lebih pekat dan rasa gurih dari kelapa. Warung paling terkenal adalah Pallubasa Serigala, selalu ramai setiap hari.


3. Barongko

Bahan utama: Pisang, santan, telur, gula
Bungkus: Daun pisang, dikukus
Tekstur: Lembut dan manis

Kue khas Bugis ini dulu hanya disajikan dalam acara adat atau pernikahan bangsawan. Kini, Barongko sudah lebih mudah ditemukan di pasar tradisional atau toko oleh-oleh.


4. Burasa (Buras)

Bahan: Beras dimasak santan, dibungkus daun pisang
Pasangan ideal: Coto, ikan bakar, telur rebus

Burasa adalah pengganti nasi dalam banyak hidangan Bugis. Aromanya wangi, teksturnya pulen, dan jadi makanan pokok dalam acara-acara adat.


5. Kapurung

Asal: Luwu, Bugis pesisir
Bahan utama: Sagu yang dilarutkan, sayuran, ikan/ayam, dan kuah asam
Sensasi rasa: Asam segar dan sedikit pedas

Hidangan ini unik karena menggunakan sagu, bukan beras. Kuah asamnya menyegarkan, cocok disantap saat cuaca panas. Kapurung banyak dijual di rumah makan khas Bugis, seperti Warung Kapurung Daeng.


6. Songkolo (Sokko)

Bahan: Beras ketan hitam kukus
Pelengkap: Serundeng kelapa, telur, ikan asin, sambal terasi

Ketan hitam gurih berpadu dengan lauk sederhana tapi kaya rasa, jadi menu sarapan favorit masyarakat Bugis. Biasanya bisa ditemukan di pagi hari di pasar-pasar tradisional.


7. Pisang Epe

Bahan: Pisang kepok dibakar, ditekan, disiram gula merah cair
Tekstur: Luar garing, dalam lembut
Paling nikmat: Saat masih hangat, disantap sambil melihat sunset Pantai Losari

Pisang Epe bisa kamu temui banyak di malam hari di area Pantai Losari. Rasanya klasik dan bikin nostalgia masa kecil.


8. Nasu Palekko

Bahan utama: Daging bebek cincang, dimasak cabai dan rempah
Cita rasa: Pedas dan harum rempah pekat
Pasangan: Nasi putih panas atau ketupat

Kuliner ini berasal dari daerah Sidrap, tapi banyak ditemukan di Makassar. Bagi penggemar makanan pedas, Nasu Palekko adalah keharusan!


9. Ikan Bolu Bakar (Bandeng Bakar khas Bugis)

Bahan utama: Ikan bandeng yang dibakar dengan sambal khas Bugis
Ciri khas: Sambalnya meresap, dibungkus daun pisang saat dibakar

Biasanya disajikan di acara keluarga besar atau perayaan hari besar Islam. Rasanya gurih dan segar.


10. Putri Mandi

Bahan: Bola ketan isi kelapa manis, kuah santan manis
Warna: Cerah dan menarik (pink, hijau, kuning)
Rasa: Manis gurih, tekstur kenyal

Mirip dengan kolak atau bubur candil, jajanan ini sering hadir di acara keluarga Bugis dan masih bisa ditemui di pasar jajanan Makassar.


Kenapa Kuliner Bugis Masih Eksis?

  • Berakar kuat dalam adat istiadat dan ritual masyarakat.

  • Rasanya khas, banyak memakai rempah lokal dan santan.

  • Warung-warung tradisional masih menjualnya, bahkan masuk menu restoran modern.

  • Banyak generasi muda Bugis yang bangga melestarikannya.


Kesimpulan

Kuliner tradisional Bugis di Makassar bukan hanya memanjakan lidah, tapi juga menjadi pintu untuk mengenal lebih dalam budaya dan kearifan lokal Sulawesi Selatan. Coto, Barongko, hingga Kapurung adalah warisan kuliner yang patut dijaga dan terus dikenalkan ke generasi berikutnya. Kalau kamu ke Makassar, jangan cuma coba Konro dan Pisang Epe—jelajahi juga sisi autentik kuliner Bugis lainnya!

Kuliner Tradisional Bugis di Makassar
Scroll to top